Sabtu, 15 Juni 2013

CDI - AC

Kesempatan kali ini saya akan menjelaskan cara kerja dari CDI - AC

Pada saat magnet (dalam flywheel magnet) berputar, sehingga menghasilkan arus listrik berupa AC dalam bentuk induksi listrik dari source coil . Arus ini akan diterima oleh CDI unit dengan tegangan sebesar 100 - 400 volt. Arus tersebut selanjutnya dirubah menjadi arus setengah gelombang (menjadi arus searah) oleh dioda, kemudian disimpan dalam kapasitor di CDI unit.


Pada saat terjadinya pengapian, pulsa generator akan menghasilkan arus sinyal. Arus sinyal ini akan disalurkan ke gerbang (gate) SCR. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
Dengan adanya trigger dari gate tersebut, kemudian SCR akan aktif dan menyalurkan arus listrik dari anoda (A) ke katoda (K) (lihat posisi anoda dan katoda pada gambar
Dengan berfungsinya SCR tersebut, menyebabkan kapasitor melepaskan arus (discharge) dengan cepat. Kemudian arus mengalir ke kumparan primary coil koil pengapian untuk menghasilkan tegangan sebesar 100 sampai 400 volt sebagai tegangan induksi sendiri 

Akibat induksi diri dari kumparan primer tersebut, kemudian terjadi induksi dalam kumparan sekunder dengan tegangan sebesar 15 KV sampai 20 KV. Tegangan tinggi tersebut selanjutnya mengalir ke busi dalam bentuk loncatan bunga api yang akan membakar campuran bensin dan udara dalam ruang bakar.
Terjadinya tegangan tinggi pada koil pengapian adalah saat koil pulsa dilewati oleh magnet, ini berarti waktu pengapian (Ignition Timing) ditentukan oleh penetapan posisi koil pulsa, sehingga sistem pengapian CDI tidak memerlukan penyetelan waktu pengapian seperti pada sistem pengapian konvensional. Pemajuan saat pengapian terjadi secara otomatis yaitu saat pengapian dimajukan bersama dengan bertambahnya tegangan koil pulsa akibat kecepatan putaran motor. Selain itu SCR pada sistem pengapian CDI bekerja lebih cepat dari platina dan kapasitor melakukan pengosongan arus (discharge) sangat cepat, sehingga kumparan sekunder koil pengapian teriduksi dengan cepat dan menghasilkan tegangan yang cukup tinggi untuk memercikan bunga api pada busi.

Jumat, 14 Juni 2013

Cara Kerja CDI



Kali ini kita akan membahas cara kerja dari CDI, nah CDI ini merupakan salah satu sistem pengapian pada mesin pembakaran dalam dengan memanfaatkan energi yang disimpan didalam kapasitor yang digunakan untuk menghasilkan tengangan tinggi ke koil pengapian sehingga dengan output tegangan tinggi koil akan menghasilkan spark di busi. Besarnya energi yang tersimpan didalam kapasitor inilah yang sangat menentukan seberapa kuat spark dari busi untuk memantik campuran gas di dalam ruang bakar. Semakin besar energi yang tersimpan didalam kapasitor maka semakin kuat spark yang dihasilkan di busi untuk memantik campuran gas bakar dengan catatan diukur pada penggunaan koil yang sama. Energi yang besar juga akan memudahkan spark menembus kompresi yang tinggi ataupun campuran gas bakar yang banyak akibat dari pembukaan throttle yang lebih besar.


Atau secara singkat nya CDI adalah yang mengatur timing pengapaian yang di lakukan oleh busi pada saat bahan bakar yang telah dipadatkan dari TMB ke TMA.





Sistem Pengapian CDI ada dua yaitu :
              • CDI - AC
              • CDI - DC

Steel “ V “ Blok set



“ V “ Blok set adalah suatu alat terbuat dari baja dan dipergunakan untuk menyanggah benda kerja yang akan diperiksa penyimpangannya.


Penggunaannya :
Untuk menggunakan “ V “ blok set ini harus dilengkapi dengan peralatan penunjang yakni surface plate karena pada saat melakukan pengukuran penympangan yang menggunakan “ V “ blok sangat diperlukan suatu tempat yang betul – betul rata agar mendapatkan hasil pengukuran yang tepat.
Untuk mengetahui besarnya penyimpanan secara tepat haruslah dilengkapi dengan dial gauge dan magneto stand.


Perawatan :

Letakan alat ini pada tempat yang aman dan jangan sampai jatuh.

Surface Plate


Surface plate adalah suatu plat baja dengan permukaan rata berbentuk empat persegi.


Cara Penggunaan :
Plate ini dapat di gunakan untuk memeriksa kerataan atau kelengkungan suatu benda / part.
Letakan parts yang akan diperiksa diatas plate, kemudian perhatikan apakah antara plate dan sisi parts terlihat celah, bila terlihat celah perbaiki atau ganti yang baru.


Cara Perawatan :

Jangan dipergunakan untuk landasan memukul benda keras, karena kerataannya sangat presisi.  

Snap Ring Pliers ( Close type )


Special tools ini dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan melepas dan memasang kembali circlip yang posisinya berada dalam tabung

Cara Penggunaan :
Masukkan ujung Snap ring ke lubang ujung circlip, kemudian remaslah agar circlip menjadi kuncup dan dapat dikeluarkan dari tempat duduknya.
Contoh:
Snap ring dapat di pakai untuk melepas circlip master rem, circlip front fork dll.

Cara Perawatan :

Letakan pada tempat yang telah dipersiapkan untuk alat khusus dan jangan mencampur dengan alat-alat lainnya.

Snap Ring pliers ( Opening Type )


Snap ring ini merupakan salah satu special tools untuk R2 ( motor ) , alat ini merupakan type yang dapat dipergunakan untuk membuka circlip shaft. Alat ini type membuka keluar.


Saya akan menjelaskan cara penggunaan nya :

Masukkan ujung alat ini ke lubang ujung pertemuan circlip, kemudian remaslah gagangnya agar circlip terbuka .
Setelah circlip terbuka cukup lebar maka circlip dapat di keluarkan dari dudukannya.
Sebelum menggunakan alat ini agar di perhatikan kondisi dari ujungnya sudah tidak layak lagi agar disesuaikan dengan cara mengasah . menggerenda pada ujungnya.



Perawatan :

Simpanlah alat special tools ini pada tempat yang aman, agar tidak dicampur dengan peralatan yang berat untuk menghindari rusaknya bagian ujung dari alat ini.

Kamis, 13 Juni 2013

Perbandingan Campuran Udara dan Bahan Bakar (KARBURATOR)

Campuran bahan bakar dan udara yang disemburkan oleh karburator yang kemudian masuk keruang poros engkol ditransfer masuk kedalam cylinder melalui lubang transfer, dan selanjutnya dikompressikan. Setelah campuran tersebut dikompressikan lalu di bakar oleh loncatan bunga api pada busi, dan timbul ledakan.
Perbandingan campuran bahan bakar dan udara diluar batas ketentuan, maka peledakan tidak akan terjadi.
Dengan kata lain, jika proporsi campuran bahan bakar dan udara terlalu jenuh atau sebaliknya juga tidak dapat terjadi., pembakaran juga tidak dapat terjadi. Perbandingan campuran tergantung pada kebutuhan dari mesin,  serta sesuai dengan putaran mesin (pada saat start, kecepatan rendah, kecepatan tinggi dan seterusnya)
Karburator menciptakan atau menghasilkan suatu campuran dengan nilai perbandingan yang tepat diantara udara dan bahan bakar.
Perbandingan campuran udara dan bahan bakar biasanya dinyatakan dalam ukuran berat (gram)

Nilai perbandingan mencapai 15:1, menunjukan bahwa campuran terdiri dari 15 gram udara berbandingan 1 gram bahan bakar (bensin).

Nilai perbandingan tersebut diatas didapat dari suatu perhitungan teoritis dari reaksi pembakaran kimia, pada kondisi campuran udara dan bahan bakar yang sempurna.

Oleh sebab itu, nilai 15:1, disebut suatu = Perbandingan Teoritis

Perbandingan pada kecepatan- kecepatan terbaru tertentu  adalah sebagai berikut :


KONDISI CAMPURAN UDARA BAHAN BAKAR SESUAI KEBUTUHAN MESIN

 





  

Rabu, 12 Juni 2013

Cara Kerja Karburator

Bahan bakar yang dibutuhkan mesin harus terdiri dari campuran bensin dan udara, yang telah dirubah menjadi kabut/gas.

Karburator adalah suatu alat untuk menciptakan suatu campuran bahan bakar dan udara yang dialirkan kedalam mesin, dalam kondisi yang siap untuk dibakar.
Untuk lebih tepatnya karburator adalah suatu alat untuk :

  • Menentukan jumlah campuran bahan bakar dan udara yang dibutuhkan oleh mesin.
  • Mengatur banyaknya campuran dari bahan bakar dan udara sesuai dengan putaran mesin
Menentukan campuran bahan bakar dan udara.
Untuk mendapatkan outaran mesin sesuai dengan yang diinginkan, campuran bahan bakar dan udara juga harus dapat berubah sesuai dengan kebutuhan mesin.
Bila campuran bahan bakar dan udara yang dibutuhkan banyak, maka tenaga yang timbul juga bertambah.
Jika campuran bahan bakar dan udara sedikit, naja tenaga yang dihasilkan kurang atau tidak ada.
Fungsi utama karburator adalah untuk menentukan jumlah campuran bahan bakar dan udara.
Bentuk jumlah campuran bajan bakar pada mesin dapat ditentukan dengan membuka lubang ventury atau dengan cara menaikan Throtle Valve (Piston Gas) 



Ketika Throtle Grip diputar, kabel gas tertarik dan Throtle Valve karburator terbuka.
dengan demikian saluran udara (ventury) pada karburator terbuka lebar, sehingga jumlah campuran bahan bakar dan udara bertambah banyak dan meningkatkan putaran mesin.
Bila throtle grip dikembalikan ke posisi semula (kondisi menutup) maka throtle valve akan menutup kembali dan putaran mesin juga menurun.

Definisi Karburator

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan salah satu tentang bagian komponen terpenting dari Motor yaitu "Karburator"
Karburator adalah suatu alat pencampur bahan bakar dan udara yang di butuh kan oleh mesin

Sebelum saya membahas lebih jauh lagii tentang Karburator secara detail, coba lah lihat gambar ini :




Disini saya mengibaratkan karburator sebagai semprotan nyamuk/serangga, gambar diatas merupakan dasar cara kerja "Karburator".
Disini dapat kita lihat bahwa cairan bahan bakar dapat naik keujung pipa, disebabkan karena adanya udara yang di semprotkan atau di pompakan pada bagian ujung pipa tersebut.
Dengan demikian cairan bahan bakar akan mengalir naik yang di sebabkan adanya perbedaan tekanan pada ruang tabung cairan dan pada lubang ujung pipa sehingga udara yang berada di dalam tabung mendorong cairan keluar melalui pipa

Dasar Kerja Mesin 4 Langkah (4 Tak)

Pada bagian ini saya akan menjelaskan dasar dari cara kerja mesin 4 langkah (4 Tak) itu,

  • Langkah Hisap
Pada langkah hisap, piston bergerak turun dari TMA ke TMB dan dalam ruang cylinder terjadi kevakuman. Di sebabkan klep(katup) masuk terbuka mkaa campuran bahan bakar masuk kedalam cylinder. (Sehingga makin besar campuran bahan bakar yang masuk, makin besar juga tenaga yang di hasilkan).



  • Langkah Kompresi
Pada langkah Kompresi, piston bergerak naik dari TMB ke TMA. Pada saat piston naik kedua klep yaitu Klep masuk dan klep buang tertutup, sehingga campuran bahan bakar dan udara dimampatkan dan tekanannya menjadi besar.


  • Langkah Tenaga (Usaha)
Sesaat sebelum mencapai TMA, Busi mengeluarkan bunga api yang mengakibatkan campuran bahan bakar dan udara terbakar  dan tekanan gas ini akan mendorong piston turun dari TMA ke TMB, maka diperoleh tenaga dorong yang kemudian oleh poros engkol diubah menjadi tenaga putar.


  • Langkah Buang
Pada langkah buang ini piston bergerak keatas dari TMB ke TMA, dan pada saat ini klep buang terbuka, sehingga gas yang telah terbakar dapat didorong keluar melalui klep buang tersebut. Bila gas yang telah terbakar tidak semuanya terbuang, akibatnya campuran bahan bakar yang masuk pada langkah berikutnya menjad sedikit dan mengakibatkan tenaga berkurang. Untuk menghindari hal ini, maka piston sebelum mencapai TMA klep masuk terbuka dan pada saat ini klep buang belum tertutup (Klep buang dan klep masuk sama-sama dalam keadaan terbuka). Saat dimana klep buang dan klep masuk dalam keadaan terbuka ini disebut overlap klep (Valve Overlap).


Dasar Kerja Mesin 2 Langkah (2 Tak)

Pada bagian ini saya akan menjelaskan dasar dari cara kerja mesin 2 langkah (2 Tak) itu,

  • Penghisapan pada Kompresi dalam cylinder


Pada saat piston bergerak keatas, lubang pemasukan (Inletport) mulai terbuka sehingga campuran bahan bakar segar masuk kedalam ruang poros engkol.
Pada waktu yang bersamaan campuran bahan bakar yang mengalir kedalam cylinder dikompresikan keatas keruang pembakaran oleh langkah piston,



  • Tenaga dan Kompresi pada poros engkol


Sesaat sebelum piston mencapai TMA, campuran bahan bakar yang sudah di kompresikan terbakar, karena percikan api pada busi sehingga mendorong piston kebawah, semakin piston bergerak ke bawah , lubang pemasukan tertutup dan mulai terjadi lagi kompresi pada ruang poros.



  • Pembuangan dan Kompresi pada poros engkol

Pada saat piston bergerak semakin turun, lubang pembuangan terbuka dan gas sisa pembakaran keluar melalui lubang pembuangan. Pada waktu yang bersamaan, campuran bahan bakar segar di kompresikan dalam ruang poros engkol.



  • Pembilasan


Pada waktu piston bergerak semakin turun lubang saluran pembilasan terbuka, oleh karena itu campuran bahan bakar yang sudah dikompresikan pada ruang poros engkol tertekan dan mengalir kedalam cylnder melalui saluran pembilasan mendorong gas sisa pembakaran keluar dari cylinder. Proses pendorong keluar gas sisa pembakaran oleh campuran bahan bakar bisa di sebut “ SCAVENGING”






Kontruksi Mesin 2 Langkah (2 Tak) & 4 Langkah (4 Tak)

Dalam pos berikut ini , saya kan menjelaskan tentang kontruksi dari mesin 2 langkah (2 Tak) , Nah dalam mesin dua langkah (2 Tak) , susunan kejadian yang selengkapnya hanya terdiri dari 2 kali lankah piston yaitu gerakan dari TMA ( Titik Mati Atas ) ke TMB ( Titik Mati Bawah ) dan sebaliknya.
Di dalam Cylnder sendiri terdapat bebrapa saluran antara lain :


          1. Saluran Pemasukan 
          2. Saluran Pembilasan
          3. Saluran Pembuangan



Semua saluran tersebut, membuka dan menutupnya di atur oleh gerak piston dari TMB ke TMA dan sebaliknya




Sedangkan kontruksi dari mesin 4 langkah (4 Tak)  , susunan kejadian yang selengkapnya hanya terdiri dari 4 kali lankah piston yaitu gerakan dari TMA ( Titik Mati Atas ) ke TMB ( Titik Mati Bawah ) = Mode Hisap , dari TMB ke TMA = Mode Kompresi, pada saat piston hampir menuju TMA dalam mode kompresi busi memercikan bunga api sehingga menghasilkan Mode Pembakaran dan setelah itu piston dari TMA ke TMB = Mode Buang.

Di dalam Cylnder sendiri terdapat bebrapa katup antara lain :


  1. Katup / Klep Masuk 
  2. Katup / Klep Buang






Kategori Mesin R2

Nah kali ini saya menjelaskan tentang " Kategori Mesin R2 dan Penjelasannya "
Mesin R2 DI kategorikan menjadi 2 , yaitu :

              • Mesin 2 Langkah (2 Tak)
              • Mesin 4 Langkah (4 Tak)



Mesin 2 Langkah (2 Tak) adalah suatu mesin yang dapat menyelesaikan satu cylus kerja, dengan dua langkah piston atau satu putaran poros engkol.
Jadi untuk menghasilkan sau tenaga pada mesin dua langkah (2 Tak), Mesin bekerja pada satu putaran poros engkol atau dua langkah piston







Sedangkan Mesin 4 Langkah (4 Tak) adalah suatu mesin yang dapat menyelesaikan satu cyclus kerja dengan empat langkah piston atau dua kali putaran poros engkol.

Jadi pada mesin empat langkah (4 Tak) untuk dapat menghasilkan satu tenaga, mesin harus bekerja dalam empat langkah piston atau dua putaran poros engkol



PENGERTIAN MESIN

Mungkin kalian tidak asing lagi mendengar kata "Mesin", nah di sini saya mencoba untuk menjalaskan " Apa si yang di maksud mesin itu?? " 
Nah yang di maksudkan dengan Mesin adalah dimana campuran bahan bakar dan udara di kompressikan / dimampatkan karena hasil kerja dari piston keatas dan kemudian di bakar sehingga menimbulkan ledakan.


Akibat pembakaran terserbut, ruang cylinder pada mesin menjadi panas, sehingga tekanan menjadi tinggi dan mendorong menjadi piston turun. Gerakan naik turun piston tersebut lah di ubah menjadi gerakan berputar melalui batang torak, pin poros enggkol dan memutar poros engkol